ILMU PENGETAHUAN,
TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
1.
Pengertian
Ilmu Pengetahuan
Kata ilmu merupakan kata serapan dari bahasa Arab “ilm”
yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Kaitan penyerapan katanya,
ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial
dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan lain sebagainya.
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh
seseorang.Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi,
hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas
Bayesian adalah benar atau berguna.
Pengertian lain menyebutkan bahwa
pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera
atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum
pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi
masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk,
rasa, dan aroma masakan tersebut.
Ilmu Pengetahuan adalah pengetahan yang mempunyai ciri,
tanda dan syarat tertentu, yaitu: sistematik, rasional, empiris, umum dan
kumulatif.Objek ilmu pengetahuan meliputi antara lain adalah sebagai berikut.
a.
Objek
materia: seluruh lapangan atau bahan yang dijadikan objek penyelidikan suatu
ilmu.
b.
Objek
forma: objek materia yang disoroti oleh suatu ilmu, sehingga membedakan ilmu
satu dengan ilmu lainnya, jika berobjek materia sama.
Pada garis besarnya, objek ilmu pengetahuan ialah alam dan manusia.
Pada garis besarnya, objek ilmu pengetahuan ialah alam dan manusia.
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia .Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti.Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik
diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir
lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.Ilmu pengetahuan adalah produk
dari istemologepi, contohnya adalah sebagai berikut.
Ø Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke
dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan
tentang berapa jarak matahari.
Ø Lingkup pandangannya dibatasi ke
dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Ilmu psikologi menjawab
apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab
sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu.
Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu
alam yang telah ada lebih dahulu.
§ Objektif. Ilmu harus memiliki objek
kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya,
tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau
mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang
dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga
disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau
subjek penunjang penelitian.
§ Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi
kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya,
harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal
dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis
berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
§ Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan
suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan
logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat
merupakan syarat ilmu yang ketiga.
§ Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal
yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut
180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan
ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya
berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia.
Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus
tersedia konteks dan tertentu pula.
Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh
setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya (memelajari, meneruskan,
menolak/menerima serta mengubah/menambah suatu ilmu). Pencapaian suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap
yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
o
Tidak
ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang
obeyktif.
o
Selektif,
artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung
oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
o
Kepercayaan
yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam
budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
o
Merasa
pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai
kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
Beberapa sikap ilmiah lainnya dikemukakan oleh Mukayat
Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan
masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain:
ü Sikap
ingin tahu yaitu apabila
menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya;
senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan
alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan
gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
ü Sikap
kritis yaitu tidak
langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan
menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling
benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya
berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
ü Sikap
obyektif yaitu melihat
sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak
dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan
secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
ü Sikap
ingin menemukan yaitu selalu
memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan
eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan
konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya. Sikap menghargai karya
orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai
karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa
lain.
ü Sikap
tekun adalah tidak bosan
mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’
tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai;
terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
ü Sikap
terbuka yaitu bersedia
mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang
diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.
Lebih rinci lagi mengenai sikap ilmiah. Diederich
mengidentifikasi 20 komponen sikap ilmiah antara lain adalah sebagai berikut:
2.
Pengertian
Teknologi
Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa
Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang
dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Hal ini
yang dimaksudkan adalah dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau
konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting sekali dipahami
disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan
secara berulang (repetisi).
Teknologi dalam arti ini dapat diketahui
melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh
manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam
dunia.Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya
seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus.Dari sini muncullah istilah
“teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia.Tetapi
pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan kata
“teknologi”.Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang, benda
atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber.Teknologi bahkan
telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam
dunia.Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu
hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi
ia bahkan telah menjadi suatu “dayapencipta” yang berdiri di luar kemampuan
manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu
komunitas manusia yang lain.
Teknologi juga penerapan keilmuan yang
mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan
teknik tertentu dalam suatu bidang.Teknologi merupakan Aplikasi ilmu dan
engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan
memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia
pada beberapa aspek.
Teknologi adalah
metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan atau
dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi
karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri. Sebagian beranggapan teknologi adalah barang atau
sesuatu yang baru. namun, teknologi itu telah berumur sangat panjang dan
merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.
3.
Ciri-Ciri
Fenomena Teknik dalam Masyarakat
Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam masyarakat
sebagai hal imperasional dan memiliki otonomi merubah setiap bidang kehidupan
manusia menjadi lingkup teknis. Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut
SASTRAPRATEDJA (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
v Rasionalitas, artinya tindakan
spontan oleh tehnik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan
perhitungan rasional.
v Artifisialitas, artinya selalu
membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
v Otomatisme, artinya dalam hal
metode, organisasi, dan dan rumuusan dilaksanakan serba otomatis.
v Teknis berkembang pada suatu
kebudayaan.
v Monisme, artinya semua teknik
bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
v Universalisme, artinya teknik
melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai
kebudayaan.
v Otonomi, artinya teknik berkembang
menurut prinsip-prinsip sendiri
4.
Pengertian
Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.Dikatakan berada di bawah garis
kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. Garis
kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal yaitu:
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan
pokok yang diperlukan
2. Posisi manusia dalam lingkungan
sekitar
3. Kebutuhan objectif manusia untuk
bisa hidup secara manusiawi Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang
diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat dan sistem nilai
yang dimiliki.
5.
Ciri-Ciri
Manusia yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
Manusia atau orang yang
hidup di bawah garis kemiskinan memiliki beberapa ciri. Berikut ini adalah
ciri-ciri seseorang yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Tidak memiliki factor-faktor
produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan dan lain sebagainya.
Tidak memiliki kemungkinan untuk
memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh
tanah garapan ataua modal usaha.
Tingkat pendidikan mereka rendah,
tidak sampai taman SD.
Kebanyakan tinggal di desa sebagai
pekerja bebas.
Banyak yang hidup di kota berusia
muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
6.
Fungsi
Kemiskinan
Berdasarkan definisi
kemiskinan yang telah dibahas diatas akan dipaparkan juga fungsi dari
kemiskinan. Terdapat 5 fungsi kemiskinan yang antara lain adalah sebagai
berikut.
1.
Kemiskinan
menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tak terhormat, berat,
berbahaya, namun dibayar murah.Orang miskin dibutuhkan untuk membersihkan
got-got yang mampet, membuang sampah, menaiki gedung tinggi, bekerja di pertambangan
yang tanahnya mudah runtuh, jaga malam. Bayangkan apa yang terjadi bila orang
miskin tidak ada. Sampah bertumpuk, rumah dan pekarangan kotor, pembangunan
terbengkalai, Banyak kegiatan ekonomi yang melibatkan pekerjaan kotor dan
berbahaya yang memerlukan kehadiran orang miskin.
2.
Kemiskinan
memperpanjang nilai-guna barang atau jasa.Baju bekas yang tak layak pakai dapat
dijual (diinfakkan) kepada orang miskin, termasuk buah-buahhan yang hampir
busuk, sayuran yang tidak laku, Semuanya menjadi bermanfaat (atau dimanfaatkan)
untuk orang-orang miskin.
3.
Kemiskinan mensubsidi berbagai
kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya.Pegawai-pegawai kecil,
karena dibayar murah, mengurangi biaya produksi dan akibatnya melipatgandakan
keuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga beras mereka untuk mensubsidi
orang-orang kota.
4.
Kemiskinan
menyediakan lapangan kerja. Karena ada orang miskin, lahirlah pekerjaan tukang
kredit, aktivis-aktivis LSM yang menyalurkan dana dari badan-badan
internasional, dan yang pasti berbagai kegiatan yang dikelola oleh departemen
sosial. Tidak ada komoditas yang paling laku dijual oleh Negara Dunia Ketiga di
pasar internasional selain kemiskinan.
5.
Memperteguh
status sosial orang kaya.Keenam, bermanfaat untuk jadi tumbal pembangunan.
Supaya tidak menganggu ketertiban dan keindahan kota, pedagang kakilima bila
mengganggu lalulintas ditertibkan (ditangkap, dagangannya diambil, dan
kerugiannnya tidak diganti).
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar