FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
1.
Pengertian Filsafat
Filasafat berasal dari kata philoshopia (Yunani) berarti cinta pada ilmu pengetahuan atau
hikmat. Kata Fhiloshopia merupakan
kata majemuk yang terdiri dari filo artinya
cinta dalam arti yang seluas-luasnya, yaitu ingin dan karena itu lalu berusaha
mencapai yang di inginkan dan sofia
artinya bijaksana atau pandai tahu dengan mendalam. Berdasarkan namanya filsafat
diartikan sebagai rasa ingin tahu dengan mendalam atau cinta kepada
kebijaksanaan.
Pengertian akan filsafat juga didefinisikan oleh bebererapa
tokoh yang paling berpengaruh di dunia. Berikut adalah penjelasannya.
a.
Plato ( 428
-348 SM ) menjelaskan bahwa filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang
segala yang ada.
b.
Aristoteles (
(384 – 322 SM) menerangkan bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki
sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum
sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat
dengan ilmu.
c.
Cicero ( (106 –
43 SM) mengutarakan filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the
mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni
kehidupan ).
d.
Johann Gotlich
Fickte (1762-1814) menjelaskan filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu
dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu
membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan
seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
e.
Paul Nartorp
(1854 – 1924 ) menyebutkan bahwa filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu
dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar
akhir yang sama, yang memikul sekaliannya.
f.
Imanuel Kant (
1724 – 1804 ) menerangkan filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi
pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat
persoalan. Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika). Apakah
yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika). Sampai dimanakah harapan kita
?(jawabannya Agama). Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )
g.
Notonegoro
mendefinisikan Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut
intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
h.
Driyakarya memaparkan filsafat sebagai perenungan yang
sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang
kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan “.
i.
Sidi Gazalba mengartikan bahwa berfilsafat ialah mencari
kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di
masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
j.
Harold H. Titus (1979 ) menjelaskan 3 definisi
tentang filsafat yaitu (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan
terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis.
Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan
sikap yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh
suatu pandangan keseluruhan; (3) Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan
penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep ); Filsafat adalah
kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya
oleh para ahli filsafat.
2.
Filsafat Ilmu Pengetahuan
Filsafat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan karena
filsafat merupakan induk dari semua ilmu pengetahuan dan mempunyai peranan yang
mendasar dalam sebuah pendidikan. Keberadaan filsafat yang berasal dari pemikiran seseorang yang dapat
mempengaruhi aspek hidup manusia secara tidak perseorangan diakui
keberadaannya, dikarenakan sifatnya yang sangat rasional dan merupakan buah pemikiran yang
berdasarkan empiris yang dilakukan oleh para filosof sehingga menghasilkan suatu
kebenaran yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan yang nyata.
Sasaran filsafat berbeda dengan sasaran ilmu pengetahuan.
Kedua hal tersebut penting karena setiap ilmu membutuhkan filsafatnya. Ada ilmu
hukum ada pula filsafat hukum, ada ilmu pendidikan ada pula filsafat
pendidikan. Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai dari
rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dari keduanya. Berfilsafat adalah dorongan untuk
mengetahui apa yang diketahui dan apa yang belum diketahui.
Tujuan filsafat ialah mengumpulkan pengetahuan
manusia sebanyak mungkin dan menerbitkan serta mengatur semua itu dalam bentuk
sistematik. Filsafat memerlukan analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran
sudut pandang yang menjadi dasar suatu tindakan. Semua ilmu baik ilmu sosial
maupun ilmu alam bertolak belakang dari pengembangan filsafat. Awal mula
filsafat terdiri dari tiga segi, yaitu
apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika); Mana yang dianggap
baik dan mana yang dianggap buruk (etika); Apa yang termasuk indah dan apa yang
termasuk jelek (estetika). Ketiga cabang utama itu berkembang menjadi
cabang-cabang filsafat yang mempunyai bidang kajian yang lebih spesifik.
Cabang-cabang filsafat tersebut antara lain mencakup epistemologi (Filsafat
Pengetahuan), etika (Filsafat Moral) estetika (Filsafat Seni), metafisika, politik
(Filsafat Pemerintahan), filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan,
filsafat hukum, filsafat sejarah dan filsafat matematika
Ilmu tersebut pada tahap selanjutnya menyatakan
diri otonom, bebas dari konsep-konsep dan norma-norma filsafat, namun demikian
ketika ilmu tersebut mengalami pertentangan-pertentangan maka akan kembali
kepada filsafat sebagai induk dari ilmu tersebut. Filsafat sering disebut para
ahli sebagai induk dari semua ilmu pengetahuan dikarenakan ilmu-ilmu tersebut selalu
berkaitan dengan filsafat sebagai sumber acuan.
Filsafat
adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang ada di alam semesta
dan merupakan induk dari ilmu pengetahuan, serta membahas 3 hal penting yaitu Tuhan
(Teologi), Manusia (Humanologi) dan Alam (Kosmologi).
Ciri ilmu filsafat yang membedakan dengan ilmu lain adalah filsafat
membahas ilmu secara sinopsis (menyeluruh), filsafat itu mendasar (radikal)
atau membahas tuntas dari awal, filsafat selalu menanyakan sesuatu dibalik
persoalan yang dihadapi dan dipelajari oleh ilmu (spekulatif) tersebut,
menetapkan dan mengendalikan pada pikiran rasional dan berusaha mencari
kebenaran. Beberapa aliran filsafat yang merupakan pemikiran-pemikiran para
pilosof dan berkembang dalam masyarakat dan mempraktekkannya, seperti Empirisme
yaitu menekankan pada pengalaman dan penghayatannya terhadap duniadan
kehidupan. Rasionalisme yaitu pemikiran dan pertimbangan terhadap akal sehat. Idealisme
yaitu pemikiran yang berdasarka ide, materi, dan perkembangan pada pemikiran
jiwa dan raga.
Sumber Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar