Kamis, 09 Oktober 2014

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

1.        Pengertian Filsafat
Filasafat berasal dari kata philoshopia (Yunani) berarti cinta pada ilmu pengetahuan atau hikmat. Kata Fhiloshopia merupakan kata majemuk yang terdiri dari filo artinya cinta dalam arti yang seluas-luasnya, yaitu ingin dan karena itu lalu berusaha mencapai yang di inginkan dan sofia artinya bijaksana atau pandai tahu dengan mendalam. Berdasarkan namanya filsafat diartikan sebagai rasa ingin tahu dengan mendalam atau cinta kepada kebijaksanaan.
Pengertian akan filsafat juga didefinisikan oleh bebererapa tokoh yang paling berpengaruh di dunia. Berikut adalah penjelasannya.
a.         Plato ( 428 -348 SM ) menjelaskan bahwa filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.
b.        Aristoteles ( (384 – 322 SM) menerangkan bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
c.         Cicero ( (106 – 43 SM) mengutarakan filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan ).
d.        Johann Gotlich Fickte (1762-1814) menjelaskan filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
e.         Paul Nartorp (1854 – 1924 ) menyebutkan bahwa filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya.
f.          Imanuel Kant ( 1724 – 1804 ) menerangkan filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan. Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika). Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika). Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama). Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )
g.         Notonegoro mendefinisikan Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
h.         Driyakarya memaparkan filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan “.
i.           Sidi Gazalba mengartikan bahwa berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
j.          Harold H. Titus (1979 ) menjelaskan 3 definisi tentang filsafat yaitu (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan; (3) Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
2.        Filsafat Ilmu Pengetahuan
Filsafat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan karena filsafat merupakan induk dari semua ilmu pengetahuan dan mempunyai peranan yang mendasar dalam sebuah pendidikan. Keberadaan filsafat yang berasal dari pemikiran seseorang yang dapat mempengaruhi aspek hidup manusia secara tidak perseorangan diakui keberadaannya, dikarenakan sifatnya yang sangat rasional dan merupakan buah pemikiran yang berdasarkan empiris yang dilakukan oleh para filosof sehingga menghasilkan suatu kebenaran yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan yang nyata.
Sasaran filsafat berbeda dengan sasaran ilmu pengetahuan. Kedua hal tersebut penting karena setiap ilmu membutuhkan filsafatnya. Ada ilmu hukum ada pula filsafat hukum, ada ilmu pendidikan ada pula filsafat pendidikan. Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dari keduanya. Berfilsafat adalah dorongan untuk mengetahui apa yang diketahui dan apa yang belum diketahui.
Tujuan filsafat ialah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin dan menerbitkan serta mengatur semua itu dalam bentuk sistematik. Filsafat memerlukan analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran sudut pandang yang menjadi dasar suatu tindakan. Semua ilmu baik ilmu sosial maupun ilmu alam bertolak belakang dari pengembangan filsafat. Awal mula filsafat terdiri dari tiga segi, yaitu apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika); Mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika); Apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika). Ketiga cabang utama itu berkembang menjadi cabang-cabang filsafat yang mempunyai bidang kajian yang lebih spesifik. Cabang-cabang filsafat tersebut antara lain mencakup epistemologi (Filsafat Pengetahuan), etika (Filsafat Moral) estetika (Filsafat Seni), metafisika, politik (Filsafat Pemerintahan), filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat hukum, filsafat sejarah dan filsafat matematika
Ilmu tersebut pada tahap selanjutnya menyatakan diri otonom, bebas dari konsep-konsep dan norma-norma filsafat, namun demikian ketika ilmu tersebut mengalami pertentangan-pertentangan maka akan kembali kepada filsafat sebagai induk dari ilmu tersebut. Filsafat sering disebut para ahli sebagai induk dari semua ilmu pengetahuan dikarenakan ilmu-ilmu tersebut selalu berkaitan dengan filsafat sebagai sumber acuan.
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang ada di alam semesta dan merupakan induk dari ilmu pengetahuan, serta membahas 3 hal penting yaitu Tuhan (Teologi), Manusia (Humanologi) dan Alam (Kosmologi).
Ciri ilmu filsafat yang membedakan dengan ilmu lain adalah filsafat membahas ilmu secara sinopsis (menyeluruh), filsafat itu mendasar (radikal) atau membahas tuntas dari awal, filsafat selalu menanyakan sesuatu dibalik persoalan yang dihadapi dan dipelajari oleh ilmu (spekulatif) tersebut, menetapkan dan mengendalikan pada pikiran rasional dan berusaha mencari kebenaran. Beberapa aliran filsafat yang merupakan pemikiran-pemikiran para pilosof dan berkembang dalam masyarakat dan mempraktekkannya, seperti Empirisme yaitu menekankan pada pengalaman dan penghayatannya terhadap duniadan kehidupan. Rasionalisme yaitu pemikiran dan pertimbangan terhadap akal sehat. Idealisme yaitu pemikiran yang berdasarka ide, materi, dan perkembangan pada pemikiran jiwa dan raga.
Sumber Referensi:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar